5 Bulan Yang Baik Untuk Menikah Menurut Islam

Keinginan untuk menikah adalah ibadah dalam Islam. Apalagi jika tujuan pernikahan adalah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Islam juga mengatur beberapa hal yang berkaitan dengan pernikahan, seperti rukun dan syarat sah dalam pernikahan. Tujuannya agar kedua mempelai diberkahi dengan prosesi yang dianjurkan oleh agama.

Nah, perlu diketahui bahwa ada beberapa bulan yang baik untuk menikah menurut Islam. Bagaimana menurutmu?




Daftar Isi


Mengapa dalam Islam pernikahan adalah ibadah? Menurut Ulama Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A., sebagai agama fitrah, segala tuntunannya sejalan dengan fitrah manusia. 

“Salah satu sifat manusia adalah hidup berpasangan. Karena itu. Islam memberikan tuntunan tentang pernikahan. 

Kata Nabi, menikah itu salah satu sunnah saya,” jawabnya saat diwawancarai Bridestory beberapa waktu lalu. 

Dan dalam konteks pernikahan, lanjut Quraish Shihab, keberkahan tidak datang tiba-tiba saat pernikahan berlangsung. 

Namun, hal itu harus diajak melalui penciptaan kondisi harmonis dalam rumah tangga.


Inilah mengapa semua doa harapan untuk membawa kebahagiaan bagi rumah tangga telah dinyanyikan sejak mempersiapkan pernikahan. 

Dan salah satu persiapan yang juga menjadi perhatian penting bagi sebagian pengantin adalah memilih tanggal pernikahan. 

Meskipun pada prinsipnya hukum Islam tidak pernah melarang waktu-waktu tertentu untuk menikah, namun lima bulan berikutnya dianggap baik menurut pernikahan Nabi Muhammad SAW.

1. Bulan baik untuk menikah : Bulan Muharam

Banyak orang yang mengklaim kalau menikah di bulan Muharram akan mendatangkan malapetaka? Benarkah demikian? Klaim ini tidak berdasar karena tanpa ada landasan agama yang jelas, yaitu larangan untuk menikah di bulan Muharram. 

Apalagi justru bulan Muharram inilah Rasulullah SAW menikah dengan Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan dan juga seorang perempuan Israel, Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab.


2. Bulan baik untuk menikah : Bulan Safar

Sama seperti bulan Muharram, menikah di bulan Safar pun dianggap bukan waktu yang baik untuk mengikat janji setia. Padahal bulan Safar memiliki cerita istimewa tersendiri bagi Rasulullah SAW. Di bulan inilah Rasulullah SAW menikahkan putrinya sendiri, Fathimah.

3. Bulan baik untuk menikah : Bulan Rabi'ul Awal

Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Rasulullah SAW. Keistimewaan bulan ini bertambah karena tepat pada 10 Rabiul Awal, Rasulullah SAW menikahkan Khadijah Binti Khuwailid di Mekkah.

4. Bulan baik untuk menikah : Bulan Syawal

Quraish Shihab bercerita pada masa Arab Jahiliah, mengadakan pernikahan di bulan Syawal akan mengundang kesialan malah bahkan berujung pada perceraian. 

Kepercayaan ini sangat menyimpang dan ditolak oleh Rasulullah SAW melalui pernikahannya dengan Aisyah. Inilah mengapa kemudian beberapa ulama menganjurkan menikah di bulan Syawal karena mengikuti Rasulullah SAW yang menikah di bulan ini.

"Namun perlu digaris-bawahi bahwa semua hari, semua bulan itu baik, jadi tidak ada larangan sama sekali untuk melaksanakan pernikahan di bulan-bulan tertentu. 

Sehingga jika seseorang sudah mampu dan siap untuk menikah, baik di bulan selain Syawal maka itu tetap dianjurkan dan sebaiknya disegerakan, agar tidak terjadi mudarat karena adanya penundaan untuk melaksanakan ibadah ini." Demikian Quraish Shihab mengingatkan.

5. Bulan baik untuk menikah : Bulan Dzulka'idah

Yang istimewa dari bulan Dzulqa'dah ini adalah Allah SWT dan Rasulullah SAW menyebutkan bulan ini sebagai salah satu dari empat bulan yang disebut sebagai bulan mulia. Tepat di bulan ini juga, Rasulullah SAW menikahi Zainab binti Jahsyi bin Royab dan seorang janda berusia lanjut, Maimunah binti Al-Haris. Bulan Dzulqa'dah sering diidentikan dengan lambang ketenangan karena terletak di antara dua hari raya, yaitu Idul Fitri di bulan Syawal dan Idul Adha di bulan Dzulhijjah.

Kesimpulan

Itulah bulan-bulan yang baik untuk menikah menurut Islam. Pada dasarnya semua bulan itu baik, hanya saja yang terpenting adalah niat dan kesiapan calon pengantin.

Posting Komentar

0 Komentar